Tinggal Dekat Dengan Tuhan
Kalangan Sendiri

Tinggal Dekat Dengan Tuhan

Lori Official Writer
      647

Shalom sudara yang dikasih Tuhan, kembali lagi dengan saya Maria Kaesmetan. Hari ini kita akan belajar dari Firman Tuhan yang memberi kita harapan dan kekuatan. Topik renungan hari ini adalah tentang “Tinggal Dekat Dengan Tuhan”.

 

Ayat Renungan: Yohanes 15: 5-6“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”

 

Saudara yang terkasih, apapun peran Anda hari ini, baik sebagai seorang ibu rumah tangga, karyawan, pelayan Tuhan, gembala jemaat, wanita karir, bahkan seorang pemimpin atau direktur—Anda tetaplah manusia biasa yang memiliki keterbatasan.

Namun, ada satu kebenaran penting yang perlu kita renungkan bersama: tanpa Tuhan, kita tidak akan mampu bertahan dalam berbagai musim kehidupan. Kita akan mudah rapuh, terhanyut oleh godaan dunia, bahkan bisa terpuruk tanpa arah.

Itulah sebabnya hari ini kita diajak untuk memfokuskan hati pada satu hal: tinggal di dalam Tuhan. Dalam Yohanes 15:5-6 tertulis: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”

Firman ini mengingatkan bahwa hanya dengan tinggal di dalam Tuhan, kita akan berbuah, bertumbuh, dan hidup dengan kekuatan yang sejati. Sebaliknya, tanpa Dia, kita akan kering, kehilangan arah, dan akhirnya binasa.

Sebagai pelayan Tuhan sekalipun, kita bisa tampak kuat di mata orang lain, namun tanpa koneksi yang terus-menerus dengan Tuhan, kita pun dapat menjadi rapuh. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 1: 3, “orang yang hidup dalam firman Tuhan diibaratkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air” —yang senantiasa menerima asupan kekuatan, hikmat, dan pengurapan dari Tuhan sendiri.

Ketika kita dipenuhi oleh Firman dan Roh-Nya, kita akan memiliki keteguhan hati untuk menghadapi badai kehidupan, kelelahan, dan berbagai tantangan. Karena itu, mari berakar kuat di dalam Tuhan. Jangan biarkan dunia, lingkungan, atau media sosial menjauhkan kita dari hadirat-Nya.

Ada satu pertanyaan yang perlu kita tanyakan ke diri kita sendiri: “Apakah saya memilih untuk tinggal dekat dengan Tuhan atau justru menjauh dari-Nya?”

Dan pertanyaan selanjutnya adalah: “Apakah saya bersedia untuk terus bertumbuh dan diperbarui setiap hari?”

Sebab pengalaman rohani kemarin belum tentu cukup untuk hari ini. Kita perlu terus datang kepada Tuhan, meminta pembaruan urapan, hikmat, kekuatan, dan pengertian yang baru.

Jangan menyerah. Teruslah melangkah bersama Tuhan. Bukan hanya sanggup menanggung segala sesuatu, tetapi dalam Dia, kita lebih dari pemenang. Jika Anda rindu mempraktikkannya, mari kita berjalan bersama dalam proses ini.

Ikuti Kami